Thursday, November 06, 2008

Lucu ya Dia?

Bulan lalu, aku pergi ke Jakarta untuk nengokin tanteku yang baru punya anak. Sudah 6 tahun dia menikah tapi nggak punya anak. Tahun ini pas bulan September dia melahirkan!!

Anaknya bernama Irene Gracia Sutanto. Dia dipanggil Ai-ai. Dia lucu sekali,seperti boneka kesayanganku, yaitu si Tteddy. Adikku ini kecil sekali,ini dia ciri-cirinya:a.gendut, b.kecil, c. imut, d.cantik. Bayangin aja? Gimana tuh jadinya?

Oya, maminya kerja kantoran lho……..,papinya buka bengkel. Tanteku tinggal di Cibubur. Aku nginep di situ selama 3 hari. Pada hari yang ketiga, aku disuruh jagain siAi-ai. Jadinya aku melamun dech…..,soalnya dia imut banget ^_^

Sunday, September 07, 2008

Aku Puas

Hari Minggu kemarin aku melayani di kebaktian orang dewasa. Bersama teman-teman aku menjadi paduan suara yang mengiringi nyanyian jemaat. Aku jadi pembawa doa syafaat bagian doa Bapa Kami dan membawa kantong persembahan.

Pulang dari gereja kami kembali dulu ke rumah karena mami ketinggalan dompet, padahal mau jalan jauh nyobain ayam Mbok Berek. Nggak taut uh mami, lagi pengen nyobain ayam goring yang katanya sangat terkenal itu. Akhirnya kami jalan. Enak lho, sambil maen tebak-tebakan di mobil, jaak yang jauh jadi nggak berasa. Mami sama papi nggak bisa jawab waktu aku nanya, “ Labu apa yang punya bus?” Dahi mereka sampe berkerut-kerut saking kepengennya jawab! Pas udah pada nyerah aku jawab begini, “Ya….lajur bus, bu. Cap cuzzz!” Ha…ha…ha…, puas deh liat mami mengernyit sebel.

Ayam gorengnya lumayan enak. Tapi, di samping meja kami ada sangkar burung. Suaranya kenceeeng sekali, kalo bersiul gitu burungnya kayak ngangguk-angguk sambil jambulnya berdiri semua. Kata mas nya itu burung jalak. Bagus banget suaranya.

Pulang dari sana aku diajak mami ambil celemek toko yang pesen sama mami, mau ditempelin kantong yang ada bordirannya. Terus mau maen ke galleria….tapi parkirannya penuh! Nggak ada tempat, jadi kita langsung pulang deh. Mami bilang istirahat dulu, nanti sore ke sini lagi.

Sorenya kami ke sana lagi. Aku dibeliin sepatu hello kitty, abis sepatuku yang totol-totol putih udah mau jebol. Bagus banget, warnanya pink. Yang penting enak buat dibuat jalan jauh. Nah, terus aku bikin stiker nama. Stiker itu isinya cuman namaku, subject sama class. Aku pilih gambar Bratz. Pas udah jadi, aku dikasih notes bergambar Kungfu Panda.

Pokoknya hari ini AKU PUAS.

Friday, August 22, 2008

Festival Langen Carita

Rupanya tiap tahun Pemkot Yogyakarta mengadakan festival ini. Diadakan dalam rangka ulang tahun kota dan antar kecamatan, berarti ada 14 kecamatan. Festivalnya sendiri berlangsung tiga hari, 22 – 24 Agustus. Dengan iringan gamelan, tiap peserta membawakan satu petikan cerita rakyat, diiringi tembang dolanan atau percakapan dalam bahasa Jawa.

Tahun ini Jessie diajak berperan serta dalam tim sanggar sebagai wakil dari Kecamatan Tegalrejo. Waktu latihan 3 minggu sebelum pentas 22 Agustus. Tiap minggu 2 kali latihan @ 1,5-2 jam. Ternyata keikut sertaan begini ini di satu sisi memperkaya jiwanya, tetapi di sisi lain juga menghabiskan fisiknya. Lelah tapi riang, susah juga mencandranya.

Setelah latihan yang menguras energi itu, tibalah hari pentas. Datang ke sanggar sejak pk 06.30, lalu berdandan dan memakai ksotum. Sampai di tempat pementasan pk 09.50. Begitu datang, daftar ulang, lalu tunggu kira-kira 38 menit, langsung deh pentas. Deg-degan juga ngeliat anak-anak ini pentas. Latihan berulang-ulang dengan pengarahan yang oke, rupanya memantapkan mereka bertanding. Cerita yang diusung adalah Bandung Bondowoso.

Kali ini Jessie kebagian peran sebagai bidadari, yang mengantarkan Bandung Bondowoso setelah ‘dicemplungin’ ke kawah Candradimuka oleh Batara Narada. Lalu keluar sekali lagi waktu pengangkatan Batara Narada ke Kahyangan.

Menurut salah satu pelatih, kalau masuk 3 besar, setiap anak mendapatkan sertifikat dari Dinas, yang dapat digunakan untuk menambah poin waktu masuk SMP nanti. Berguna nggaknya tuh sertifikat dilihat nanti aja, yang penting udah ikut dalam ranah seni di tingkat kota.

Nih dia, Jessie sebelum pentas bersama si Bandung Bondowoso. Lalu waktu mau menari di belakang Batara Narada, sebelum pengangkatan.

(reported by mommy)

Sunday, July 27, 2008

Partisipasi Adik Kelas

24 Juni adalah hari terakhir bagi siswa kelas 6 SD di Sekolah Kristen Kalam Kudus. Rasanya agak aneh datang kembali ke sekolah yang selama ini seolah menjadi rumah kedua, begitulah yang terbaca dari raut muka beberapa anak kelas 6 SD.

Sebagai sekolah yang baru pertama kali meluluskan anak didiknya, kelulusan 100% adalah hasil yang luar biasa. Bahkan, di Yogya Barat sekolah ini termasuk dalam lima besar. Tak heran jika wajah kedua puluh murid kelas VI begitu berseri-seri.

Setelah perjuangan keras yang membuahkan hasil memuaskan, acara penyerahan kembali murid dari sekolah kepada orangtua terasa sebagai penutup yang manis. Kegembiraan itu menular kepada adik-adik kelasnya, sehingga dalam acara perpisahan ini beberapa adik kelas menyumbangkan acara.

Dalam kesempatan ini Jessie juga turut menyumbangkan tari Pangpung. Uniknya, tarian ciptaan Didi Nini Thowok ini bukan hanya kental dengan nuansa Jawa tetapi juga ada inspirasi India di dalamnya. Karena tari ini menggambarkan dunia bermain anak, maka gerakannya pun lincah dan bersemangat. Tak percuma kalau iringan tari ini digarap oleh Alm Ki Narto Sabdo. Keceriaan dunia anak betul-betul terlihat dari setiap gerakannya..

Ternyata tarian Jessie ini juga sempat dilihat oleh Ibu Pengawas TK-SD di kawasan Tegalrejo. Beliau mengangguk-angguk saat deskripsi tarian ini dibacakan. Lumayanlah, jadi sekolah ini juga memberi tempat pada kesenian tradisional.

(Reported by Mommy)

Tuesday, July 15, 2008

Ketemu Kak Herry

Kalo kita dalam perjalanan atau pokoknya kalo di mobil, mami sering pasang radio Sonora. Acara yang paling aku senangi itu kalo hari Minggu jam empat. Itu acara anak-anak dan pembawa acaranya lucuuuu… sekali.

Waktu ada Gramedia Fair kemaren, ada stand radio Sonora. Aku minta sama mami supaya ke sana dan lihat yang namanya Kak Herry, abis aku kan udah sering denger namanya. Aku pengen juga liat kayak apa orangnya, tinggi nggak badannya, gemuk nggak, pokoknya yang kira-kira cocok sama suaranya.

Nah, kesampean deh ketemu Kakak Herry. Ternyata orangnya nggak terlalu gede dan sama lucunya dengan Kak Herry yang siaran. Aku diminta maen piano di telepon, nanti didengerin sama anak-anak yang putar acara itu. Aku manggut-manggut aja, tapi aku malu.

Aku tetep dengerin acaranya Kak Herry sih, tapi jarang-jarang ikutan. Lebih enak sambil ngerjain apa gitu dan mendengarkan teman lain yang masuk ke acara itu. Tapi, kalo aku lagi kepengen, aku tinggal telepon aja, pasti masuk. Biasanya aku kirim buat temen-temen di sekolahku dan juga temen-temen Sekolah Minggu.

Saturday, July 05, 2008

Arung Jeram Campur Aduk 1

Kemarin hari Sabtu tanggal 28 juni 2008, aku pergi ke Purwodadi naik arung jeram, aneh,kan? Sebenernya sih aku nggak naik arung jeram, tapi aku naik mobil yang ngelewatin jeglong-jeglong.

Aku namain kisah nyata ini adalah arung jeram campur aduk karana rasanya ada bermacam-macam. Ada rasa sakit karena kejeduk-jeduk waktu mobil ngelewatin lobang. Terus rasa takut, kalau nggak sampai di Purwodadi Grobogan. Ada lagi rasa senang karena naik arung jeram daratan,lalu rasa tegang karena jalan lobanggg-lobangggg,lalu rasa susah karena susah mengendalikan tawa.

Oh iya aku lupa ngenalin tante, temennya mamiku dan teman baruku.Temennya mamiku ini namanya Tante Mega, lalu anaknya namanya Dunatta, dipanggilnya Atta. Dia baru naik ke kelas dua dan umurnya mo 7 tahun.

Selain susah ngendaliin tawaku, mamiku juga susah ngendaliin setirnya karena mo ngindarin lobang jahat itu,Huh.

Perjalanan di mulai lalu aku tertidur lalu begitu tiba-tiba derrrr terdengar seperti suara ledakan tapi sebenernya bukan ledakan melainkan ban mobilku yang masuk ke lubang-lubang. Aku hampir menangis lalu tiba-tiba Atta berteriak, “Yuhuuuuu naek arung jeram. Aku suka sekali, big adventure ya kak?” Jadinya aku nggak jadi nangis deh.

Akhirnya sampe ke Purwodadi aku dan Atta ketawa-ketiwi, padahal aku liat sih kayaknya mamiku rada tegang juga. Pulangnya aku sama Atta agak kecewa karena nggak lewat jalan lobang-lobang lagi. Tapi, oh ya ampyunnnn….. mobilnya maen sliding. Jalanannya mulus banget, tapi naek turun. Keluar-keluar udah di Solo. Begitu keluar dari jalanan sliding aku jatuh tertidur. Bagun-bangun udah sampe Klaten, karena Atta sama mamanya turun di Klaten.

Sunday, June 22, 2008

Kezia Menginap

Aku seneng karena tiba-tiba Kezia mau nginap di rumahku. Janjiannya sih udah lamaaa…., tapi nginepnya baru tanggal 21 Juni. Yang aku kaget, biasanya temenku kalo nginep cuma satu hari, Kezia maunya nginep 3 hari! Wah, seru deh, bisa ngapa-ngapain nih sama-sama.

Malem pertama aku dan Kezia nggak bisa tidur, terus mami ambil lampu kecil dan memerintahkan kami supaya tidur, karena besok mau sekolah minggu dan Kezia mau lomba menggambar di UGM. Abis deh waktu aku dan Kezia cerita-cerita.

Hari ini puas deh aku maennya. Kita maen donal bebek, bertiga sama tetanggaku yang masih kecil. Jadinya aku sama Kezia musti nunduk-nunduk supaya de Cinta nyampe ngenain tangannya. Terus mami nyuruh aku sama Kezia nyiremin taneman, tapi aku nyiremnya cuman dikit, capek sih. Papi ngusulin aku sama Kezia maen biliar en badminton. Puas beneer….

Wednesday, June 18, 2008

Latihan Renang

Selasa kemaren, Jessie betul- betul ikut latihan kelompok besar. Biasanya jam renang terbatas dari 16.30 sampai pk 17.45, karena maminya rapat pk 19.30. Karena kemaren nggak ada rapat, renang diteruskan.

Ternyata latihan renang dengan kelompok besar, luar biasa capeknya. Dan berguna juga beli kaki katak (di sini nyebutnya kepet). Gerak renang gaya bebas dan gaya dolphin dibetulkan gurunya.

Gaya bebas memendek 16x, gaya dolphin memendek 8x. Terakhir memanjang bebas- dolphin.

Kemaren renangnya bersama teman-temannya yang akan ikut lomba, jadi tahu bahwa satu gaya ditempuh 3x memendek lalu waktunya harus di bawah 50 detik. Kalau masih di atas itu, sudah pasti kalah. Lalu, renang gaya bebasnya kalau bisa ambil napas hanya satu kali, supaya tidak menyia-nyiakan detik yang ada.

Jessie bolak-balik mengutarakan kalau capek. Gurunya dengan santai menjawab, “Ya sudah, istirahat dulu, biar yang lain jalan dulu.”

Pulang renang makannya jadi banyak banget, saking laparnya. Baru tahu dia kalau jadi atlit, latihan nggak bisa maen-maen.

(reported by mommy)

Monday, May 12, 2008

Libur

Tiba- tiba kemarin ada pengumuman kalo aku bakalan libur dari Selasa – Jumat. Masuk lagi hari Sabtu, itu juga cuman sampe jam 09.30. Soalnya, kakak- kakak kelas 6 pada ujian, jadi ade-adenya diliburin deh.


Aku mau ngapain ya? Kayaknya sih bakal disuruh mami latihan piano setiap hari deh. Mamiku kan ikut ke dalam kelas kalo aku les piano, jadi dia tau betul aku dapet peer apa, musti latihan yang mana. Kadang-kadang aku kesel juga karena nggak bisa menghindar. Mungkin aku emang musti digituin ya supaya belajar sungguh-sungguh.


Apa aku nonton tivi ya? Tapi bosen juga karena acaranya ya itu-itu aja. Paling demen sih kalo nonton kontes nyanyi di Indosiar, tapi papi bilang guyonan mereka suka kasar dan nggak mendidik. Paling ya nonton bulutangkis deh, sekeluarga nonton semua.

Soalnya ngumpung ada pertandingan. Semuanya pasti tau dong kalo ada dua macem permainan dalam badminton? Yaitu THOMAS CUP & UBER CUP.

Thomas Cup itu untuk yang laki-laki, dan yang Uber Cup untuk perempuan. Tapi lucu ya….kok dinamain cup bukan corn aja ya....

Itu kalau yang Thomas Cup tayangnya di Trans TV, tapi kalau yang Uber Cup pasti di Trans tuju. Tapi sori ya, walaupun suka aku nggak tau jadwal main. Tadi aja aku denger di radio bahwa Thomas dan Uber Cup masuk ¼ final.

Pikir-pikir, aku mau nyicil belajar aja ah, supaya UKK nanti nggak repot. Siapa tau aku bisa juara kelas….

Saturday, May 10, 2008

Main Bilyard

Hari ini aku tiba- tiba pengen maen bilyard. Mula- mula aku mau ngajakin papi ke Diamon untuk maen bilyard di sana. Tapi mami ngingetin aku untuk maen aja di rumah, jadi nggak usah keluar rumah dan bayar mahal-mahal.

Jadi deh, sore ini dari 16.30-18.30, aku maen bilyard sama papi. Aku kalah sih,tapi itu jadi satu catatan bagiku yaitu kalau main menang atau kalah itu sama.

“Sebenernya aku mau berhenti and menyerah aja soalnya aku kena mines terus kok,” kataku kepada papiku .Lalu tiba-tiba papiku tertawa sambil berkata begini, “Orang itu harus menerima kekalahan dengan sabar and orang menang tidak boleh sombong.”

Dan akhirnya aku nggak jadi berhenti main deh sambil maen terus dengan semangat.

Ternyata kalo maen bilyard bisa dijadiin latihan penjumlahan and pengurangan.
Soalnya dalem bilyard, kadang-kadang kita harus memakai matematika lho…..
Jadi menurut pendapatku aku harus hafal penjumlahan dan tak lupa dengan pengurangan.

Selaen itu aku harus banyak minum VITAMIN supaya badanku cepet tinggi. Jadi nanti bisa maen di meja bilyard orang dewasa.

Wednesday, May 07, 2008

Di rumah aja

Kemarin badanku pegel- pegel. Soalnya aku sama temen-temen ngerancang tarian / break dance deh untuk nyorakin temenku yang pinter main foot ball nih……

Atau kayak aku dan temen-temen gini ya yang disebut chirliders?


Waktu siang, mami ajak aku ke kantor polisi ambil berkas SIM nya papi. Tiba- tiba aja aku nggak pengen pergi. Aku bilang kalau mau di rumah aja. Mami sempet kaget karena biasanya aku selalu nggak mau kalau di rumah sendirian. Kalau mami arisan sih aku emang maunya di rumah, tapi kalau mami ke tempat- tempat yang lebih jauh, aku milih ikut, Tapi siang ini aku males pergi.


Akhirnya mami pergi. Aku bebas deh di rumah, sendirian. Lagi enak- enaknya sendirian, tau- tau aku koq agak sedikit takut. Apalagi saat itu hujan deras lalu aku cepet –cepet ambil senter padahal, pada waktu itu kan masih siang….. Cepet- cepet aku telepon hp nya mami, “Mami, di tivi ada Aming di acara Yo Wiss. Aku kan takut kalo ada apa-apa, jadi aku nonton tivi aja ya sambil nungguin mami pulang?” Mamiku jawab begini, “Ya, boleh. Ini mami udah mau sampe rumah koq.”


Tapi sebentar lagi kok lamaya…….. ya udah sabar dulu dehh……… Sesaat kemudian egh akhirnya mami pulang juga deh….. Aku langsung berpelukan sama mami….

Aku seneng deh karena sudah sekian lamanya aku menunggu di rumah sendirian.


Sorenya mami ngajak aku lagi ke rumah temennya. Sebenernya aku bisa maen sama Lisa, anaknya tante Febi. Tapi lagi-lagi aku males, jadi aku diem-diem aja di rumah sambil nonton tivi. Kali ini mami pesen supaya nggak usah jawab telepon atau bukain pintu kalo ada orang datang. Tapi mamy laamaa sekali, jadi aku mulai ngerasa kesepian. Pas lagi nonton, tau-tau mami pulang. Terus mami langsung cerita bahwa tadi mami sampe nyasar ke jalan- jalan desa lho…., abis mami lupa jalan ke rumah temennya itu. Katanya keluar-keluar di jl kaliurang dehhh.


Upss sampe keceplosan ngomongnya …..

Saking seneng nya !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Thursday, April 10, 2008

Bantu Mami

Pernah nih pas aku lagi baca-baca di depan pintu, mami me-mintaku bantuin ngelap teralis rumah. Tumben- tumbenan aku mau, biasanya sih ngeyel mau ngerjain yang laen dulu. Mungkin karena guruku bilang alangkah bagusnya kalo di rumah ada kerja bakti membersihkan rumah.

Terus mami nyaranin aku ambil ember kecil dan lap. Tapi aku males. Jadi lapnya aku basahin di wastafel terus aku lap teralis. Pintu depan juga dilap. Karena badanku masih pendek, jadi aku make kursi tambahan.

Begini nih kalo lagi bantu mami.


Sunday, February 17, 2008

Kostumku



Ini kostumku saat pawai...

Tuesday, February 12, 2008

Foto pawai lagi



Jessie dan temannya, Anggita.

Sunday, February 10, 2008

Jessie Ikut Pawai Imlek



Jessie ikutan kirab/pawai kesenian bersama grup narinya di sanggar Didik Ninik Thowok dalam rangka Pekan Budaya Tionghoa (7-11 Feb), menyambut Tahun Baru Imlek 2559, di Yogyakarta, Sabtu 9/2. Mas Didik Ninik Thowok turut turun ke jalanan menari-nari, untuk menyemangati murid-muridnya.

Pawai diikuti oleh kelompok reog, putri waria, moge, dan beberapa kelompok barongsai-liong, termasuk barongsai dri Yon Armed-Kostrad. Parade dimulai dari Taman Parkir Abubakar Ali menyusuri jalan Malioboro hingga ke jalan Ketandan, tempat pusat berlangsungnya Pekan Budaya Tionghoa. Selain panggung pertunjukkan, suasana Ketandan dibuat menyerupai Pasar Semawis di Semarang.