Sunday, July 27, 2008

Partisipasi Adik Kelas

24 Juni adalah hari terakhir bagi siswa kelas 6 SD di Sekolah Kristen Kalam Kudus. Rasanya agak aneh datang kembali ke sekolah yang selama ini seolah menjadi rumah kedua, begitulah yang terbaca dari raut muka beberapa anak kelas 6 SD.

Sebagai sekolah yang baru pertama kali meluluskan anak didiknya, kelulusan 100% adalah hasil yang luar biasa. Bahkan, di Yogya Barat sekolah ini termasuk dalam lima besar. Tak heran jika wajah kedua puluh murid kelas VI begitu berseri-seri.

Setelah perjuangan keras yang membuahkan hasil memuaskan, acara penyerahan kembali murid dari sekolah kepada orangtua terasa sebagai penutup yang manis. Kegembiraan itu menular kepada adik-adik kelasnya, sehingga dalam acara perpisahan ini beberapa adik kelas menyumbangkan acara.

Dalam kesempatan ini Jessie juga turut menyumbangkan tari Pangpung. Uniknya, tarian ciptaan Didi Nini Thowok ini bukan hanya kental dengan nuansa Jawa tetapi juga ada inspirasi India di dalamnya. Karena tari ini menggambarkan dunia bermain anak, maka gerakannya pun lincah dan bersemangat. Tak percuma kalau iringan tari ini digarap oleh Alm Ki Narto Sabdo. Keceriaan dunia anak betul-betul terlihat dari setiap gerakannya..

Ternyata tarian Jessie ini juga sempat dilihat oleh Ibu Pengawas TK-SD di kawasan Tegalrejo. Beliau mengangguk-angguk saat deskripsi tarian ini dibacakan. Lumayanlah, jadi sekolah ini juga memberi tempat pada kesenian tradisional.

(Reported by Mommy)

Tuesday, July 15, 2008

Ketemu Kak Herry

Kalo kita dalam perjalanan atau pokoknya kalo di mobil, mami sering pasang radio Sonora. Acara yang paling aku senangi itu kalo hari Minggu jam empat. Itu acara anak-anak dan pembawa acaranya lucuuuu… sekali.

Waktu ada Gramedia Fair kemaren, ada stand radio Sonora. Aku minta sama mami supaya ke sana dan lihat yang namanya Kak Herry, abis aku kan udah sering denger namanya. Aku pengen juga liat kayak apa orangnya, tinggi nggak badannya, gemuk nggak, pokoknya yang kira-kira cocok sama suaranya.

Nah, kesampean deh ketemu Kakak Herry. Ternyata orangnya nggak terlalu gede dan sama lucunya dengan Kak Herry yang siaran. Aku diminta maen piano di telepon, nanti didengerin sama anak-anak yang putar acara itu. Aku manggut-manggut aja, tapi aku malu.

Aku tetep dengerin acaranya Kak Herry sih, tapi jarang-jarang ikutan. Lebih enak sambil ngerjain apa gitu dan mendengarkan teman lain yang masuk ke acara itu. Tapi, kalo aku lagi kepengen, aku tinggal telepon aja, pasti masuk. Biasanya aku kirim buat temen-temen di sekolahku dan juga temen-temen Sekolah Minggu.

Saturday, July 05, 2008

Arung Jeram Campur Aduk 1

Kemarin hari Sabtu tanggal 28 juni 2008, aku pergi ke Purwodadi naik arung jeram, aneh,kan? Sebenernya sih aku nggak naik arung jeram, tapi aku naik mobil yang ngelewatin jeglong-jeglong.

Aku namain kisah nyata ini adalah arung jeram campur aduk karana rasanya ada bermacam-macam. Ada rasa sakit karena kejeduk-jeduk waktu mobil ngelewatin lobang. Terus rasa takut, kalau nggak sampai di Purwodadi Grobogan. Ada lagi rasa senang karena naik arung jeram daratan,lalu rasa tegang karena jalan lobanggg-lobangggg,lalu rasa susah karena susah mengendalikan tawa.

Oh iya aku lupa ngenalin tante, temennya mamiku dan teman baruku.Temennya mamiku ini namanya Tante Mega, lalu anaknya namanya Dunatta, dipanggilnya Atta. Dia baru naik ke kelas dua dan umurnya mo 7 tahun.

Selain susah ngendaliin tawaku, mamiku juga susah ngendaliin setirnya karena mo ngindarin lobang jahat itu,Huh.

Perjalanan di mulai lalu aku tertidur lalu begitu tiba-tiba derrrr terdengar seperti suara ledakan tapi sebenernya bukan ledakan melainkan ban mobilku yang masuk ke lubang-lubang. Aku hampir menangis lalu tiba-tiba Atta berteriak, “Yuhuuuuu naek arung jeram. Aku suka sekali, big adventure ya kak?” Jadinya aku nggak jadi nangis deh.

Akhirnya sampe ke Purwodadi aku dan Atta ketawa-ketiwi, padahal aku liat sih kayaknya mamiku rada tegang juga. Pulangnya aku sama Atta agak kecewa karena nggak lewat jalan lobang-lobang lagi. Tapi, oh ya ampyunnnn….. mobilnya maen sliding. Jalanannya mulus banget, tapi naek turun. Keluar-keluar udah di Solo. Begitu keluar dari jalanan sliding aku jatuh tertidur. Bagun-bangun udah sampe Klaten, karena Atta sama mamanya turun di Klaten.