Friday, August 22, 2008

Festival Langen Carita

Rupanya tiap tahun Pemkot Yogyakarta mengadakan festival ini. Diadakan dalam rangka ulang tahun kota dan antar kecamatan, berarti ada 14 kecamatan. Festivalnya sendiri berlangsung tiga hari, 22 – 24 Agustus. Dengan iringan gamelan, tiap peserta membawakan satu petikan cerita rakyat, diiringi tembang dolanan atau percakapan dalam bahasa Jawa.

Tahun ini Jessie diajak berperan serta dalam tim sanggar sebagai wakil dari Kecamatan Tegalrejo. Waktu latihan 3 minggu sebelum pentas 22 Agustus. Tiap minggu 2 kali latihan @ 1,5-2 jam. Ternyata keikut sertaan begini ini di satu sisi memperkaya jiwanya, tetapi di sisi lain juga menghabiskan fisiknya. Lelah tapi riang, susah juga mencandranya.

Setelah latihan yang menguras energi itu, tibalah hari pentas. Datang ke sanggar sejak pk 06.30, lalu berdandan dan memakai ksotum. Sampai di tempat pementasan pk 09.50. Begitu datang, daftar ulang, lalu tunggu kira-kira 38 menit, langsung deh pentas. Deg-degan juga ngeliat anak-anak ini pentas. Latihan berulang-ulang dengan pengarahan yang oke, rupanya memantapkan mereka bertanding. Cerita yang diusung adalah Bandung Bondowoso.

Kali ini Jessie kebagian peran sebagai bidadari, yang mengantarkan Bandung Bondowoso setelah ‘dicemplungin’ ke kawah Candradimuka oleh Batara Narada. Lalu keluar sekali lagi waktu pengangkatan Batara Narada ke Kahyangan.

Menurut salah satu pelatih, kalau masuk 3 besar, setiap anak mendapatkan sertifikat dari Dinas, yang dapat digunakan untuk menambah poin waktu masuk SMP nanti. Berguna nggaknya tuh sertifikat dilihat nanti aja, yang penting udah ikut dalam ranah seni di tingkat kota.

Nih dia, Jessie sebelum pentas bersama si Bandung Bondowoso. Lalu waktu mau menari di belakang Batara Narada, sebelum pengangkatan.

(reported by mommy)