Tuesday, June 20, 2006

Foto-foto Ngamen

Ini foto-foto aku ngamen di depan gedung Agung, tempat Pak SBY bobo kalo ke Jogja...






Sunday, June 18, 2006

Ngamen Pertama Kali

Siang itu mami tiba-tiba mendapat telepon dari sanggar tari. Pengasuhnya,Mbak Cempluk menanyakan kepada mamiku apakah aku boleh ikut ngamen bersama sanggar.
Mamiku tentu saja memperbolehkan asal aku mau. Aku diminta Mbak Cempluk kumpul besok kumpul pk 13.00.

Pada hari yang di tentukan, Sabtu 17 Juni, aku datang ke sanggar jam 13.3. Temanku Joana ikut menemaniku, dari berdandan hingga akhir. Mbak Cem bilang aku nanti nari truno tapi kostum yang ada cuman kostum tari kelinci dan tari kipas mandarin. Jadi aku dipakaikan kostum tari kipas mandarin.

Ternyata waktu sampai di tempat ngamen aku baru tau kalau hasilnya untuk dibagikan ke daerah yang parah terkena gempa. Banyak sekali penontonnya, sampai Jl. Ahmad Yani macet karena orang berhenti menonton pertunjukan tari kami. O iya, ngamennya di trotoar jalan di depan gedung agung. Aku juga membawa caping untuk meminta uang dari para penonton, tapi penonton kira aku miskin padahal itu kan buat korban gempa....

Tiba-tiba Pak Hendrid, pelatih tariku, memintaku menari kipas bersama kakak-kakak besar. Aku juga menari truno bersama teman-teman sekelas tari hari Kamis. Wah, capek deh, tapi aku senang sekali sore ini karena bisa membantu Gareng meminta uang untuk di berikan kepada korban gempa. Aku juga senang karena guru kelasku, Ibu Iin, datang melihatku menari. Ia datang bersama anaknya, Via.

Habis menari, aku makan bakmi sama Joana dan maminya dan mami papiku.

Friday, June 02, 2006

Beli Macam-macam

Dari kemarin aku kepengen beli macam-macam, misalnya beli penghapus yang ada tutup nya dan sebuah pensil kembar, yang satu warnanya kuning dan satu lagi warnanya ungu dan ditutupi dengan tutup yang berbentuk kepala mini mouse. Abis itu aku juga mau beli kertas binder dan penggaris yang bergambar bebek.

Ketika sudah menjelang malam kami pergi bersama-sama ke gramedia mencari barang-barang itu. Akhirnya dapat juga semuanya, tapi mami ku bilang segitu harus di kurangi. Mamiku bicara sambil mengeluarkan jari telunjuk nya, hii...

Langsung aku berpegangan erat-erat kepada semua barang-barang itu dan menggelengkan kepalaku ke arah kanan, lalu langsung saja aku bilang tidak mau. Langsung saja mamiku menjawab harus dikurangi kalau tidak, tidak usah beli apa-apa.
Lalu aku memutuskan untuk tidak usah beli penggaris.