Friday, February 10, 2006

Kartu Ucapan

Pada suatu hari, Ibu ke pasar bersama saya dan membeli merica. Pada suatu hari, aku meminjam merica itu dan aku bermain dengan merica. Lalu, merica itu tumpah dan tepat di mataku. Lalu, aku menangis dan Ibu menanyakan mengapa aku menangis. Lalu saya menjawab, karena saya bermain dengan merica itu dan merica itu tumpah tepat di mata saya. Lalu Ibu saya memarahi saya dan saya cuma diam-diam saja, dan Ibu saya bertanya mengapa kamu diam-diam saja. Lalu diam-diam saya menjawabnya: Karena saya menyesal. Dan Ibu saya memaafkan saya.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali jam 5, saya kan sudah bangun, Ibu saya belum bangun, lalu saya diam-diam menyalakan lampu kamar kerja dan saya membuat kartu ucapan. Isinya mau tau ga? "Ibu, aku berjanji tidak akan meminjam merica itu lagi."

Dan aku mencari foto Ibuku, juga fotoku, dan aku menempelkan foto-foto itu di kartu ucapan itu dan aku menuliskan: "dari saya untuk Ibu".

Terus, aku menulis emotikon di kartu itu. Dan aku diam-diam menyiapkan sarapan untuk Ibu, Ayah, dan aku. Dan aku kembali tidur. Akhirnya aku tidak bisa tidur dan Ibuku bangun. Aduh, aku lupa menaruh kartu ucapan itu. Yang harus kulakukan hanya tinggal mengambil kartu itu dan mengasihkan itu kepada Ibu. Lalu aku mengasihkan kartu itu. Waktu aku mengasihkan kartu itu, Ibuku langsung membukanya.

No comments: